Rabu, 12 Maret 2014

Candi Tikus ; Patirtan Peninggalan Kerajaan Majapahit





Candi Tikus atau Petirtan Tikus merupakan peninggalan kerajaan Majapahit yang terletak 13 km dari kota Mojokerto, 600 meter dari Candi Bajangratu, 
tepatnya di Dukuh Ginuk,Desa Temon,Kecamatan Trowulan,Kabupaten Mojokerto.
Konon, saat ditemukan tempat tersebut merupakan sarang tikus, 
sehingga oleh masyarakat di sekitar candi di beri nama Candi Tikus.

 

Candi Tikus pertama kali ditemukan tahun 1914, di sebuah pekuburan rakyat. Baru dipugar total pada tahun 1984-1985, 
dan diresmikan pada tanggal 21 September 1989 oleh Dirjenbud Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Candi ini merupakan petirtan atau pemandian, didalam kolam patirtan yang letaknya di bawah permukaan tanah, terdapat miniatur candi induk yang berada di tengah, dikelilingi tembok dilengkapi dengan tangga naik, serta terdapat beberapa pancuran di sepanjang kaki candi yang berjumlah 17 pancuran berbentuk bunga teratai dan makara.
Sedangkan miniatur candi induk di bagian tengah memiliki sebuah menara dengan pucuk datar.
Sementara itu, menara bagian tengah tersebut, dikelilingi oleh 8 menara sejenis dengan ukuran yang lebih kecil. Kini, puncak menara-menara itu telah hilang.
Semua bangunan itu terbuat dari batu bata merah, kecuali pancuran-pancuran yang terbuat dari andesit.

 


Miniatur yang terdapat di Candi Tikus dianggap melambangkan Gunung Mahameru, tempat para dewa bersemayam dan sumber segala kehidupan yang diwujudkan dalam bentuk air mengalir.
Air ini dianggap sebagai air suci Amerta, yaitu sumber segala kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar