Sabtu, 17 Mei 2014

Candi Kotes ; Jejak Penting Peninggalan Majapahit di Wilayah Blitar


Candi Kotes - Blitar

 Candi Kotes adalah sebuah candi yang terletak di sebelah selatan lereng gunung Kelud, tepatnya di Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Berdasarkan namanya pasti kita mengira kalau nama candi tersebut diambil dari nama desa Kotes tersebut.

 Menurut ceritanya, konon pada jaman dahulu pada daerah sekitar candi tersebut terdapat sebuah kolam yang berisi banyak ikan gabus, anak ikan gabus tersebut biasa disebut Kotesan, oleh karena itu muncullah sebuah nama yaitu Kotes, dan menjadi nama Candi sekaligus desa Kotes.

 Candi Kotes ini berdiri sejak tahun 1302 Masehi, ini merupakan aset warisan budaya sejarah leluhur kita. Candi ini masih sejenis dengan candi Penataran yang terletak di kecamatan Nglegok, Blitar.
 Walaupun candi Kotes ini tidak terkenal seperti Candi Penataran, namun ternyata lebih tua sekitar 8tahun dibanding Candi Penataran. Candi Kotes adalah sebuah peninggalan jaman Majapahit yang berada di Desa Sukosewu.

 Candi ini terdiri dari sebuah altar dan sebuah bangunan utama di belakangnya. Pada bangunan utama Candi Kotes terdapat beberapa umpak yang biasanya berfungsi untuk menopang atap candi. Kemungkinan atap candi ini terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, mengingat komponen-komponen candi yang tidak terpasang hanya sedikit.


 Candi Kotes terdiri dari dua bangunan yaitu bangunan candi I dan bangunan candi II. Pada bangunan I berupa sebuah batur yang berukuran panjang 3,5 meter, lebar 2,4 meter, dan tinggi 1,4 meter.
Candi ini terbuat dari batu jenis andesit.
Diatas batur terdapat tiga buah bangunan kecil yang berjajar utara-selatan. Bangunan sisi utara dan tengah berupa altar, sedangkan bangunan sisi selatan berupa candi kecil (miniatur candi) yang mirip dengan bangunan candi Jawa Timur yang ramping dan tinggi. Pada bangunan sisi utara bangunan batur (tengah) terdapat pahatan angka tahun Jawa Kuna 1223 Saka atau 1301 Masehi.


Bangunan candi I menghadap ke barat, pipi tangga bermotif ukel dengan 6 buah undakan/ tangga naik. Bangunan candi I tidak terdapat hiasan (polos). Hanya pada bagian atas pintu masuk dan relung-relungnya terdapat hiasan atau pahatan Kala (Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur, 1999/2000: 3-4).


di bagian depan bangunan candi I paling utara terdapat sebuah miniatur candi yang dibawahnya terdapat hiasan seperti kala.

 Bangunan candi II berdenah persegi panjang dengan ukuran panjang 7,4 meter, lebar 5,3 meter, dan tinggi 1 meter. Bangunan II terletak di timur (belakang) bangunan I. Pada bagian pipi tangga terdapat pahatan angka Jawa Kuna 1222 Saka atau 1300 Masehi. Diatas bangunan candi II terdapat sejumlah umpak batu bekas penyangga tiang.

Bangunan Candi II

Selain itu di belakang bangunan II terdapat tinggalan lainnya yang ditata memanjang dari utara keselatan, benda tersebut diantaranya adalah yoni yang ceratnya sudah hilang, bongkahan batu candi, umpak, dan sebagainya.
Batu-batu candi yang tidak terpasang ditata di belakang candi utama bersama potongan arca, umpak-umpak dan yoni. Keberadaan yoni inilah yang menandakan bahwa Candi Kotes bernafaskan agama Hindu.

Tampak tumpukan batuan candi,umpak-umpak dan potongan arca di bagian belakang candi


Sebenarnya... perjalanan saya menemukan Candi Kotes ini diluar rencana perjalanan, saya menyebutnya suatu kejutan yang menyenangkan atau bonus dari alam semesta, ditengah-tengah perjalanan saya dari Makam Bung Karno, Candi Penataran dan menuju Candi Rambut Monte.
Melewati daerah Kotes disaat hari semakin senja, tiba-tiba saja di pinggir jalan saya melihat ada penunjuk lokasi yang terpampang nyata, langsung saja saya mengarahkan kendaraan belok kanan keluar dari jalan utama mengikuti petunjuk yang tertulis berjarak sekitar 500 meter. Benar saja  Candi ini terletak di kiri jalan, cukup strategis letaknya dan sangat terawat dengan baik juga lingkungan candi bersih dari sampah-sampah.
Keberadaan bangunan suci Candi Kotes juga mencatat dan memberi bukti sejarah bahwa Blitar merupakan wilayah penting di masa pemerintahan Raja pertama Majapahit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar