Selasa, 22 Desember 2015

Terjemahan pidato Mark Zuckerberg pendiri/pemilik Facebook di hadapan pengagumnya di China, semoga bermanfaat.



Menjawab pertanyaan mengapa saya memperisteri seorang wanita berparas tidak cantik?
Saya, Mark Zuckerberg dari Facebook, saya adalah orang yang diberitakan sebagai seorang anak muda kaya raya yang tidak punya berita gossip, seseorang yang sangat mencintai istri, dan si Mark yang mempunyai tampang baby face. Hari ini saya ingin menggunakan waktu beberapa menit untuk ngobrol dengan teman-teman di China, istilah kalian Curhat.
Sama halnya pada awal tahun ini saya pidato di Beijing Qing Hua University, saya berusaha semaksimal mungkin menggunakan bahasa Mandarin, namun karena keterbatasan kemampuan bahasa Mandarin saya, saya mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dan berusaha berbicara sebaik mungkin.
Kemarin dulu saya baru menjadi seorang ayah, teman2 seluruh dunia menyampaikan ucapan selamat kepada saya dan kami sekeluarga, saya sangat terharu, namun tidak sedikit teman chinese yang menyampaikan kecurigaan mereka, utamanya 2 pertanyaan berikut:
1. Mengapa saya memperisteri seorang wanita tidak berparas cantik?
2. Mengapa saya menyumbangkan harta/saham facebook saya sebesar USD 45 milliard, apakah untuk menghindari pajak?
Teman2 saya menganjurkan saya tidak usah menjawab pertanyaan2 yang beredar. Bill Gates, penyanyi terkenal Shakira dan teman2 saya berpendapat tidak perlu menjawab pertanyaan2 tsb.
Saya mengerti pemikiran mereka, menggunakan perumpamaan yg digunakan filsuf terkenal China Zhuang Zi, yaitu kodok di dasar sumur tdk bisa diibaratkan sebagai laut, ulat di musim panas tidak bisa diibaratkan sebagai es.
Mereka juga katakan, cara anda memandang dunia, dunia seperti itulah yang anda lihat. Anda yg tidak percaya keindahan dunia, dengan sendirinya anda tidak akan memiliki keindahan dunia.
Banyak Chinese yg mempunyai berbagai modus, mirip banyak rumput belukar didalam hatinya, mereka enggan membuka hati agar bisa menerima sinar matahari yg begitu elok.
Mereka(teman2 saya) bukan meremehkan kalian, hanya khawatir saya berpikir walaupun saya jelaskan kalian jg tidak mengerti, atau mungkin tidak mau mengerti, dengan demikian saya menjadi orang idiot, selain membuang waktu dan pikiran juga membuat mulut kering saja.
Saat ini, zaman internet, walaupun ulat musim panas belum pernah merasakan musim dingin, kita bisa menggunakan teknology masa kini membuat mereka merasakan musim dingin, begitupun kodok yang belum pernah melihat lautan, kita mampu membuat mereka merasakan seperti apa lautan. Saat ini berbagai hal dapat diwujudkan dgn tekhnologi.
Untuk itu saya putuskan menjawab 2 pertanyaan kalian. Sekaligus menjawab lebih banyak pertanyaan kalian, umpamanya,
 Mengapa saya tidak membeli mobil mewah, dan juga mengapa selalu hanya memakai t shirt yang sama?
Tahun ini saya bertemu ibu negara kalian saat mengunjungi Amerika, saat itu saya ngobrol dengan Jack Ma/Ma Yun (pendiri/pemilik Alibaba.com) dan Pony Ma/Ma Hua Teng (pendiri/pemilik Tencent/QQ/We Chat) perihal mengapa saya menikahi seorang wanita tidak berparas cantik. 
Saat itu saya belum menyumbangkan harta/saham facebook saya, jadi belum waktunya menilai sumbangan tersebut untuk menghindari pajak atau bukan. Saya hanya perjelas duduk persoalan tapi bukan memberi penjelasan. Saya tidak perlu memberi penjelasan hal2 pribadi saya. Namun saya tidak bisa menahan diri menjelaskan kepada Jack Ma dan Pony Ma perasaan dan pemikiran saya.
Entah mereka berdua mengerti tidak apa yang telah saya sampaikan, saya menduga mereka belum sepenuhnya mengerti. Namun tidak apa2, saya akan mengulangi menjelasakan dengan detail kepada teman2 di China yang bersimpati ke saya.
Saya nggak tahan menutupi kegembiraan atas kelahiran putri saya, entah kalian mengetahui tidak, sebelumnya, kami mempunyai pengalaman pahit yakni isteri saya mengalami 3 kali keguguran, sebelum ini kami sangat menginginkan mempunyai anak, namun isteri saya mengalami 3 kali keguguran
Saat anda mengira segera mendapatkan anak, anda akan merasakan segalanya penuh harapan, anda mulai berpikir anak2 akan seperti apa, dan merencanakan segala sesuatu utk mereka di masa akan datang, namun kemudian, semuanya tidak terjadi.
Teman2 sekalian! Apa kalian bisa membayangkan, sebagai seorang ibu lulusan jurusan kedokteran Harvard University dan seorang ayah yang kaya raya, namun 3x gagal untuk memiliki anak, kalian bisa bayangkan seperti apa perasaan dan pengalaman kami. Sebagai pasangan suami isteri pada umumnya, saat ini kami begitu gembira mendapatkan anak dan juga begitu sedih saat dulu kehilangan anak karena keguguran. Kami saling berpelukan, saling mengasihi, saling mendukung, ber-sama2 melewati masa yang sulit, siang maupun malam.
Pengalaman buruk yang kami alami, umumnya orang tidak akan membicarakan hal keguguran dengan orang luar, sama halnya anda mempunyai kekurangan, atau telah melakukan kesalahan yg menyebabkan hal tsb terjadi. Untuk itu anda cuman bisa menghadapinya sendiri.
Seorang lelaki yang begitu mendambakan menjadi seorang ayah, tapi mengalami 3x kegagalan, namun sekarang mimpi tsb telah menjadi keyakinan, saya sungguh tergugah..
Mohon doakan si kecil Max supaya sehat dan bahagia selalu.

Sekarang saya menjawab pertanyaan kalian. Pertanyaan pertama, mengapa saya memperisteri seorang wanita tidak berparas cantik.
Pertama2 saya ingin membahas, apa itu wanita cantik, apa itu wanita tidak cantik..
Saya mempunyai banyak kesempatan bertemu berbagai wanita cantik, namun apa yang disebut wanita cantik kebanyakan berhati seperti kaca, jika sakit manjanya seperti seorang putri raja, dan juga penyakit angkuh, dan juga akan bertanya kepada saya mengapa begitu kaya namun tidak mau berganti mobil. Saya tahu tujuan mereka adalah mau pamer dilingkungan teman.
Wanita demikian walaupun secantik apapun, bila sanubarinya hanya menuntut/meminta, tetap kelihatan jelek, jiwanya juga kotor. Wanita demikian barulah dikatakan sebagai wanita berparas jelek, diberikan gratispun saya tidak mau.
Kecantikan diluar akan berkurang nilainya seiring bertambahnya usia, namun kecantikan dari dalam akan bertambah nilainya seiring bertambahnya usia.
Dalam hal ini para ahli ekonomi di wall street pasti mengerti, makanya saya sama dengan mereka, tidak akan bersentuhan dengan benda yang secara cepat turun nilainya.
Apa yang saya sukai Priscilla Chan isteri saya?
Raut wajah seorang wanita adalah cermin hati sanubari seseorang, senyumnya memukau selamanya. Sejak hamil, Priscilla sama sekali mengabaikan perubahan yang terjadi pada raut mukanya akibat kehamilannya, tetap berpakaian sederhana, tanpa dandan, namum kebahagiaannya saya rasakan sepenuhnya dan juga nampak kepada orang lain.
Saya mencintai kesederhanaan Priscilla.
Saya mencintai penampilannya : bersemangat namun bijak, berani namun penuh kasih, berjiwa pemimpin namun juga bisa mendukung orang lain.
Saya mencintai keseluruhannya, saat bersamanya, saya merasa sangat nyaman dan relax.
Saya sama sekali tidak merasa Priscilla bersanjung kepada saya, selain memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, dia juga memiliki kecerdasan emosi/sosial yg tinggi, jangan lupa bahwa Priscilla adalah lulusan jurusan kedokteran Harvard University,
anda bisa coba test masuk universitas tsb, jurusan hukum, kedokteran, ekonomi adalah jurusan yang menjadi rebutan orang, walaupun lulus test masuk belum tentu anda bisa lulus penuh, kalau mau dikatakan bersanjung ,lebih tepat saya yang bersanjung kepada Priscilla bukan sebaliknya.
Perkawinan ibarat sepasang sepatu, hanya yang memakainya tahu sepatunya nyaman dipakai atau tidak, Priscilla paling cocok buat saya, saya dan Priscilla adalah pasangan yg paling ideal di bumi ini, saya berkenalan dengan Priscilla saat antrian toilet, di mata Priscilla, saya adalah seorang kutu buku. Ini adalah jodoh.
Di mata kalian, Priscilla ada wanita tidak cantik, namun di mata saya, dia adalah wanita cantik dan paling serasi dengan saya.
Saya tidak bisa menahan diri memamerkan foto saya dengan Priscilla yang begitu berbahagia.
Dalam foto nampak saya dan Priscilla begitu bahagia, damai dan alami.
Tips bagi kalian: sebagian wanita hanya melihat keburukan orang lain, tidak melihat kecantikan orang lain, dengan demikian, kebahagian akan meninggalkan kalian, tidak berjodoh. Sebab, apa yang ada dalam hati itulah yang ada dalam kenyataan.
Sekarang membahas tentang penghindaran pajak yang dituduhkan kepada saya.
Kalian berpikir, saya menyumbang USD 45 milliard apa untuk pamer kekayaan atau menghindari pajak. Apa otak kalian atau otak saya yang bermasalah?
Apa yang kami sumbangkan USD 45 milliard berbentuk saham sebetulnya bukan nilai sebenarnya, tapi hanya nilai pasar, bisa lebih tinggi atau lebih rendah nilainya, ini tergantung pasar yang menentukan.
Dana yang kami sumbangkan untuk digunakan sebagai dana abadi untuk diinvestasikan ke sekolah dan rumah sakit.
Saat kelahiran anak kami, kami berkunjung ke rumah sakit, bermaksud untuk bisa ikut berkontribusi dalam dunia pengobatan.
Seiring perkembangan tehnology yang maju pesat, kami sungguh berharap 100 tahun mendatang, hampir semua penyakit dapat dicegah dan diobati. Saat ini, kebanyakan manusia meninggal akibat penyakit jantung, kanker, stroke, dan penyakit menular lainnya. Diharapkan berbagai penyakit tsb dapat teratasi dengan lebih cepat.
Saat menyadari anak kami dan banyak anak lainnya berkemungkinan bisa menghindari berbagai penyakit, kita semua punya tanggung jawab untuk mewujudkan impian tsb. Saya tegaskan sekali lagi, saya dan isteri saya akan berkontribusi semaksimal mungkin untuk tujuan tsb.
Di Silicon Valley, " Mengubah Dunia " kata tsb bukan hanya sebuah slogan, ia merupakan sebuah keyakinan dan kekuatan. Mimpi kami berharap melalui usaha keras kami untuk memperbaiki kwalitas pendidikan, pengobatan, intergrasi dunia, untuk disumbangkan kembali ke masyarakat, mengubah dunia, membangun suatu dunia yang lebih baik untuk semua umat manusia.
Teman2 sekalian, kami sedang melakukan upaya "Change The World", apa yang telah kalian lakukan? Saya mendengar diantara kalian banyak mengeluh, saya ingin katakan bahwa tidak ada artinya mengeluh, tindakanlah yang lebih bermakna.
Saya dan Priscilla menyumbangkan 99% saham kami di facebook, mendekati semua saham milik kami, apa kalian masih menganggap yang kami lakukan untuk menghindari pajak? Apa masih ada maknanya menghindari pajak? Banyak teman2 di China yang kaya raya, mengapa mereka tidak ikut menyumbangkan 99% harta mereka untuk menghindari pajak?
Lagi tentang baju dan mobil apa yang saya pakai.
Betul, sepanjang tahun saya memakai T shirt abu2 dan mobil yang sangat sederhana. Saya tegaskan, saya bukan orang yang ber-hari2 tidak ganti baju, namun saya membeli banyak T shirt berwarna abu2, saya berusaha menjalani hidup ini sesederhana mungkin, supaya menghemat pikiran dan waktu memutuskan berbagai hal yg tidak penting,
Sebab memilih memakai pakaian , makan pagi, dan berbagai hal kecil tsb menyita cukup banyak waktu dan pikiran, saya tidak ingin membuang waktu hanya untuk hal2 kecil tsb, sehingga saya bisa lebih konsentrasi melakukan berbagai hal yang lebih bermanfaat utk masyarakat.
Saya memiliki 3 buah mobil, satu Toyota seharga USD 16 ribu, VW golf seharga USD 18 ribu dan Chevrolet TSX seharga USD 30 ribu.
Setelah facebook go public, saya ganti VW GTI seharga USD 30 ribu. Saya berpendapat, mobil hanya sebuah alat transportasi, tidak perlu yang mahal2.
Saya tidak memakai berbagai barang branded, yang penting saya merasa nyaman, mengapa butuh barang2 yang berlebihan? Kalau yang menyangkut kebutuhan berlebihan, justru otak, perasaan sendiri lebih butuh diutamakan.
Kata bijak chinese zaman dulu, manusia harus menaklukkan benda bukan ditaklukkan benda , maksudnya adalah, berbagai materi kehidupan untuk digunakan/dikendalikan manusia, bukan sebaliknya, saya sangat setuju dgn pemikiran tsb.
Saya sangat salut ucapan yang pernah diucapkan Nelson Mandella yaitu jiwa saya adalah pemimpin saya, nasib saya dikendalikan oleh diri saya sendiri . Makanya saya tidak gila branded, tidak ada manfaatnya dan sangat tidak masuk akal.
Apa yang ada dalam hati itulah yang ada di dunia kenyataan, percayalah bahwa dunia ini adalah alam semesta yang indah, jika anda tidak percaya, anda tidak akan bisa memiliki dunia/alam semesta yang indah, tidak akan memiliki kehidupan yang indah dan penuh kedamaian.
Hal tsb diatas merupakan keyakinan saya dan Priscilla.
Akhir kata, bila ada yang tidak berkenan, mohon petunjuk! Anda bisa tinggalkan pesan utk saya. Terima kasih telah luangkan waktu mendengar yang saya sampaikan.
Terima kasih.

Salam, Mark Zuckerberg.

Ciri-ciri Mereka yang Mempunyai Kecerdasan Emosional yang Tinggi



Akhir-akhir ini, kita semakin sadar bahwa kecerdasan emosional ini sangat penting bagi tiap individu dalam menunjang keberhasilan dan kebahagiaan mereka, baik di tempat kerja,organisasi, pergaulan hingga kehidupan keluarga.
Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu anda dalam bersikap praktis ketika di hadapkan pada suatu permasalahan.
Untuk itu, kali ini saya akan sharingkan apa saja ciri-ciri mereka yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi.
Harapannya, hal ini akan menjadi referensi kita bersama untuk kehidupan kita yang lebih bermanfaat dan bahagia kedepannya.

1. Fokus pada Hal-hal yang Positif
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.

2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula
Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.

3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive
Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.

4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.

5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna
Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.

6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak
Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana memanfaatkan energi mereka dengan bijak. Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.

7. Terus Belajar dan Berkembang
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya, belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang.


Minggu, 15 November 2015

Mencapai kebahagiaan Sempurna dengan Meneladani Jalan Dhamma Sang Buddha







Hidup ini tidak memuaskan. Ada saja yang kita rasa masih kurang kita miliki; harta, rezeki, berkah, sandang-pangan, pekerjaan, kesehatan, keamanan, keturunan, keselamatan, kebahagiaan, dll. Sesungguhnya semua itu bisa kita dapatkan dengan melakukan suatu usaha, dengan membuat sebabnya, karena manusia memang memiliki potensi untuk itu. Manusia bukanlah makhluk lemah dan ringkih, sehingga untuk memenuhi segala kebutuhannya harus mengharapkan belas kasihan makhluk lain.
Menurut agama Buddha, manusia bukanlah wayang golek, yang segala sesuatunya diatur dan digerakkan oleh Pak Dalang/Sutradara. Tak ada makhluk lain yang ikut mengatur persoalan nasib seseorang. Namun karena terbelenggu oleh ketidaktahuan, manusia tidak dapat melihat dan merealisasikan potensi yang ada pada dirinya. Mereka lebih suka memohon dan meminta kepada para dewa, sebagai jalan pintas untuk memenuhi segala keinginannya, tanpa mau bersusah payah. Apalagi bila dalam memohon itu dipersembahkan sajian yang mewah dan mahal, maka dianggap akan lebih mempercepat terkabulnya permintaan mereka. Tindakan memohon dan meminta kemurahan hati para Dewa atau Maha Dewa untuk sesuatu inilah yang umum disebut Berdoa.


Umat Buddha memuja Sang Buddha, sama sekali tidak dengan harapan untuk memperoleh hadiah-hadiah duniawi maupun spiritual, seperti: rezeki, harta, pekerjaan, jodoh, keturunan, keselamatan, berkah, diampuni dosanya, sorga, atau pamrih apapun. Bukan juga karena perasaan takut akan hukuman. Kita menghormat dan sujud kepada Sang Buddha karena Beliaulah yang menemukan dan membabarkan Jalan Kebebasan. Karena itu, tidaklah berkelebihan bila Puja Bakti, sembahyang, dalam agama Buddha adalah betul- betul mumi dan tulus.

Dengan mempersembahkan bunga dan dupa di hadapan Buddha Rupang, kita bermaksud membuat diri kita merasa berhadapan langsung dengan Sang Buddha.

Dengan cara demikian kita memperoleh inspirasi dari sifat pribadi Sang Buddha yang mulia, dan menghirup kasih sayang Beliau yang tak terbatas, serta merenungi dan mencoba untuk mengikuti contoh mulia Beliau. 

Pohon Bodhi juga merupakan lambang pencapaian penerangan sempuma. Obyek-obyek penghormatan luar ini tidak mutlak perlu, dan ini hanya berguna untuk memusatkan pikiran seseorang kala bermeditasi.

Seseorang yang sudah maju tidak memerlukan obyek-obyek luar tersebut Karena dengan mudah ia dapat memusatkan perhatiannya dan menggambarkan Sang Buddha dalam batinnya. Demi kebaikan kita sendiri dan karena rasa terima kasih, maka kita melakukan penghormatan luar seperti itu. Tapi yang diharapkan oleh Sang Buddha dari para pengikutnya bukanlah penghormatan seperti itu. 

Sang Buddha bersabda; bahwa cara penghormatan yang paling tepat adalah melaksanakan ajaran-Nya dengan baik.

Dalam agama Buddha tidak ada doa-doa permohonan, minta-minta keselamatan, berkah, rezeki, pengampunan, dan lain-lain; baik kepada Dewa, Brahma, Sang Buddha sendiri, ataupun Tuhan. Beliau tak pernah manjanjikan hadiah kepada mereka yang berdoa kepada-Nya. Sang Buddha tidak hanya menyatakan betapa sia-sianya doa-doa permohonan, tapi juga Beliau mencela perbudakan mental seperti itu.

Mengapa Sang Buddha tidak mengajarkan umatnya berdoa atau memohon atau meminta-minta kepada Tuhan, karena Tuhan -Yang Maha Esa- dalam agama Buddha bukanlah suatu pribadi atau makhluk hidup yang menjadi tempat menggantungkan hidup, berdoa, atau memohon. Tuhan dipandang sebagai Tujuan Akhir bagi semua makhluk. Dengan demikian, doa permohonan tidak tepat ditujukan kepada Tuhan dalam pengertian agama Buddha. Sang Buddha telah berhasil menempatkan Tuhan pada proporsi yang sebenarnya, 

yaitu sebagai Dhamma Yang Tertinggi, Yang Tak Bersyarat.

Demikian juga halnya dengan Sang Buddha, karena telah menyadari dan menyelami hakikat Tuhan yang sebenamya, maka Beliau tidak seharusnya dipaksa untuk mengurusi hal-hal duniawi. Umpamanya, dengan menjadikannya sebagai cukong yang senang berdagang kesejahteraan atau kebahagiaan; 

ataupun sebagai hakim yang dapat disuap dengan doa-doa, puji-pujian, maupun persembahan kurban. Sebagai Guru yang menganjurkan Ehipassiko, maka mengapa Sang Buddha tidak mengajarkan doa permohonan/minta-minta, dapat dikaji dari manfaat atau kegunaan doa yang demikian itu.

Untuk mengkaji manfaatnya, kita dapat membuat suatu analogi yang sederhana.

Ada tiga orang petani, menanam jagung dengan faktor-faktor penunjang tanah, air, cuaca, perawatan, dll- yang sama. Tapi:

- Si A, berdoa siang malam, agar biji jagung yang ditanam tumbuh menjadi pohon mangga.

- Si B, berdoa agar biji jagung itu tumbuh menjadi pohon jagung.
- Si C, tidak berdoa, karena yakin "segala sesuatu itu akan tumbuh dan berbuah sesuai dengan benih yang ditanam".

Adakah yang mampu mengabulkan doa/permohonan si A? Rasanya penjelasan lewat analogi tersebut sudah sangat gamblang. 

Doa hanya terkabul bila pas dan sesuai dengan benih / karma / perbuatan kita; yang sebetulnya tanpa didoakan/dimohonkan/diminta juga pasti akan terkabul.
 Untuk membuat keinginan kita terkabul, sebab yang tepat mesti kita miliki atau ciptakan.
 Berdoa, itu boleh dan bisa saja, seperti kita boleh/bisa menebar pupuk, menyiram dengan air, tapi jika tidak menebar benih, maka tak ada yang tumbuh. Doa permohonan menjadi sia-sia bila kita tidak memiliki simpanan karma balk, tidak memiliki penyebab terkabulnya doa permohonan kita.

Sang Buddha saat menjelaskan bagaimana hukum sebab-akibat bekerja dalam pikiran kita, menyatakan bahwa membunuh akan menyebabkan antara lain, berusia pendek. Menghindari pembunuhan, akan menyebabkan usia panjang dan bebas dari penyakit 

Bila kita gagal mengikuti nasihat yang paling mendasar ini, tetapi tetap berdoa agar berumur panjang dan memiliki kesehatan yang balk, kita telah salah tafsir. Sebaliknya bila di masa lalu seseorang telah menghindari pembunuhan, menyelamatkan nyawa seseorang atau makhluk lain, maka harapannya mungkin bisa terpenuhi.

Dengan cara yang sama, Sang Buddha mengatakan bahwa kemurahan hati merupakan awal dari kekayaan. Jika kita murah hati pada kehidupan yang lalu, dan sekarang berharap agar kekayaan kita bertambah, maka keuangan kita bisa berkembang.
 Sebaliknya bila kita kikir saat ini, kita sedang menciptakan sebab dari kemiskinan kita di masa mendatang!

Bila ada yang merasa doanya terkabul, maka terkabulnya doa itu sesungguhnya karena ia memiliki sebabnya. Ia mempunyai tabungan karma baik di kehidupannya yang dulu, atau karena usahanya pada kehidupannya sekarang ini. 


Untuk itu beberapa agama cenderung merangkaikan kata doa menjadi "Berdoa dan bekerja". Kita tentu menyetujui bahwa yang menjadi penentu terpenuhinya keinginan kita adalah kata "bekerja". Sebab, bekerja tanpa berdoa, keinginan kita masih bisa tercapai. Tapi kalau berdoa saja tanpa bekerja, hasilnya tidak pasti.

Apakah semua ini berarti bahwa doa permohonan adalah satu hal yang sama sekali tidak berguna?

Walaupun jelas doa itu sendiri tak bisa mengabulkan keinginan kita, tentu tak bisa dikatakan 'mutlak sia-sia'. Karena bagaimanapun juga, berdoa jauh lebih baik daripada melamun dengan pikiran kosong, apalagi berbohong, mencuri, mabuk-mabukan, atau perbuatan buruk lainnya. 


Alih-alih mengajarkan doa-doa permohonan yang sia-sia, Sang Buddha mengajarkan Meditasi
Meditasi bukanlah berdiam diri melamun atau mengosongkan pikiran. 
Meditasi adalah perjuangan pikiran, latihan pengendalian pikiran; mengesampingkan segala pikiran dan nafsu keinginan yang rendah dan egois, mengendapkan kekotoran batin sehingga pikiran menjadi tenang. Makin maju tingkat meditasi kita, makin tenang, jemih, dan terang pikiran kita.

Dengan pikiran yang jernih, tentu kita menjadi lebih waspada, bijaksana, dan lebih bisa membedakan antara yang semu dengan yang sejati. 
Pada tahap lebih lanjut, ini akan mengubah cara berpikir kita, mengubah pandangan dan tabiat kita menjadi lebih baik. Cara berpikir dan tabiat yang baik tentu membuat tindakan kita pun menjadi baik. Otomatis kelak kita akan memetik kebahagiaan, walaupun kita tidak berdoa, memohon, atau meminta. 
Meditasi merupakan cara sembahyang yang paling mudah dan bersih, karena tidak mewajibkan seseorang untuk mengucapkan apa-apa yang tidak ia mengerti. 
Tidak memperbesar keinginan atau keegoisan dengan permohonan atau permintaan untuk kepentingan/keuntungan diri sendiri.

Apakah berarti Dewa tidak bisa menolong manusia?

Jangankan Dewa, manusia pun bisa menolong, tetapi bantuan atau pertolongan itu tidak terlepas dari karma kita sendiri, baik pada kehidupan yang lampau maupun yang sekarang. Dewa yang kita mohoni, hanya mampu menyediakan situasi agar karma baik kita bisa tumbuh dan masak.

Bagaimana Dewa bisa menolong?

Apabila moral dan batin kita bersih, otomatis para Dewa suka berada di dekat kita. Tanpa diminta pun, mereka akan berusaha membantu kita. Memberi firasat, menghalangi makhluk jahat atau 'black-magic' yang ingin mengganggu. Tapi kalau memang karma buruk kita yang lampau telah masak dan situasi serta kondisinya mendukung, maka siapa pun tak sanggup menolong lagi.

Dalam arti sejati:

"Diri sendiri sesungguhnya pelindung bagi diri sendiri. Karena siapa pula yang dapat menjadi pelindung bagi dirinya? Setelah seseorang dapat melatih dirinya dengan baik, maka ia akan memperoleh suatu perlindungan yang sukar diperoleh". 

Walau tak ada larangan untuk meminta pertolongan kepada para Dewa, umat Buddha tidak seharusnya menggantungkan hidupnya kepada para Dewa. Kemandirian seharusnya menjadi sikap yang utama. Sebab manusia mempunyai potensi tinggi untuk memenuhi kebutuhannya. Hanya karena ketidaktahuannya atau kebodohannya yang sangat dalam itulah, maka manusia gagal untuk menyadari kemampuan tersebut.

Perlu diketahui bahwa pertolongan yang dapat diberikan oleh para Dewa maupun makhluk lain hanyalah terbatas pada pertolongan yang bersifat duniawi, tidak kekal, bisa musnah, bisa hilang; sehingga akhimya bisa menimbulkan penyesalan dan kedukaan. 

Sedangkan kesucian, kebahagiaan sejati, dan kesempurnaan, hanya dapat dicapai melalui usaha dan perjuangan sendiri. Sekarang mungkin timbul pertanyaan,

 "Kalau memang agama Buddha tidak mengenal ajaran tentang doa, permohonan, atau minta-minta, lalu apa yang dilakukan atau diucapkan oleh umat Buddha saat sembahyang?"

Sang Buddha mengajarkan agar kita memperbaiki yang ada di dalam diri kita sendiri,

 mengikis Lobha (Keserakahan), Dosa (Kebencian), dan Moha (Kebodohan batin). 
Makin bersih batin kita, makin mampu kita menahan diri dari perbuatan salah; 
yang berarti makin sedikit buah-buah pahit yang bakal kita terima. 
Yang diucapkan waktu sembahyang adalah PARITTA atau SUTTA. 
Dengan mengucapkan paritta atau sutta, pikiran dan ucapan diarahkan untuk berpikir dan berucap yang balk.
 Itu berarti membuat karma baik lewat pikiran dan ucapan. 
Makna atau tujuan kita mengucapkan paritta adalah sebagai pengulangan terhadap Ajaran Sang Buddha, agar kita selalu ingat terhadap Dhamma Sang Buddha, selalu ingat kepada sila (kemoralan), kepada sifat-sifat luhur Buddha, Dhamma, dan Sangha. 
Dan pada akhrinya ini memberi kita semangat, penguat tekad, pembangkit usaha untuk melaksanakan Dhamma, serta sebagai pengantar yang menenangkan untuk memulai meditasi.

Umat Buddha menyatakan berlindung kepada Tiratana – Buddha, Dhamma, dan Sangha. Hal ini jangan diartikan sebagai perlindungan yang pasif, karena "berlindung" di sini merupakan pernyataan tekad, janji kepada diri sendiri untuk mempelajari, mempraktikkan Buddha Dhamma sampai akhimya mencapai Tujuan. Jadi terlindung tidaknya, tergantung dari praktik Dhamma kita sendiri; sama sekali tidak terkandung pengertian agar Tiratana menyelamatkan kita, tanpa kita perlu mempraktikkan Dhamma itu sendiri.

Ada juga Paritta yang mirip doa, berisi harapan, memang. Tetapi jelas itu tidak bisa disebut doa, memohon, atau meminta, karena sebetulnya itu adalah PATTIDANA atau Pelimpahan Jasa. Terkabul atau tidaknya harapan itu tergantung pada karma masing-masing. Bukan tergantung pada belas kasihan suatu makhluk.
 Ada juga yang bermakna ADITTHANA, tekad, untuk mewujudkan harapan itu dengan jalan melaksanakan Dhamma.

Bila kita tak bisa membaca paritta, karena sebagai pemula, maka kita bisa mengucapkan: "Semoga semua makhluk berbahagia". Kalimat itu diulang-ulang terus. Bila hal itu sering kita lakukan dan hayati, maka batin kita akan diliputi oleh rasa cinta kasih (metta). 

Bila kita hendak melakukan perbuatan/karma buruk yang merugikan makhluk lain, kita cepat menyadari. "Baru saja saya mendoakan agar semua makhluk berbahagia, mengapa sekarang saya ingin menyakiti orang/makhluk lain?
" Karma buruk batal kita laksanakan, buah buruk pun tak bakal kita rasakan.

 "Sembahyang, Puja Bakti, dalam agama Buddha bukan untuk memaksakan keinginan kita, atau mengubah apa yang ada di luar diri kita, tapi untuk mengubah apa yang ada di dalam diri kita, mengikis kekotoran batin; Lobha (Keserakahan), Dosa (Kebencian), dan Moha (Kebodohan batin)".

Persembahan, boleh atau dilarang?

Masalahnya bukan boleh atau dilarang, tetapi bermanfaat tidaknya tindakan itu. Sang Buddha tidak pemah melarang umat awam; Sang Buddha hanya memberitahukan akibat, pahala, dan konsekuensi dari suatu tindakan. Kita sujud dan melakukan persembahan, bukanlah karena Sang Buddha memerlukan, meminta, merasa berhak, apalagi mengharuskan. Seseorang yang telah menyucikan pikirannya dan menikmati kebahagiaan yang datang dari kebijaksanaan dan Kebahagiaan Sejati, sama sekali tidak memerlukan apa-apa dari luar dirinya untuk dapat menjadi bahagia. 


Dan... Sang Buddha sebetulnya tidak memerlukan atau pun memperoleh apa-apa dari persembahan kita!

Apakah ini berarti persembahan kita sia-sia?

Yang mendapatkan manfaat dari persembahan kita sesungguhnya adalah diri kita sendiri. Kita yang belum meraih kesucian, tentu memiliki kemelekatan dan kekikiran. Selalu merasa kurang dan haus. Ini membuat pikiran. kita tidak tenang, mendorong kita untuk menghalalkan segala cara untuk mernperoleh yang kita inginkan. Untuk mengikis kemelekatan dan kekikiran itu, salah satu caranya adalah melaksanakan persembahan atau berdana. Memberi tanpa merasa kehilangan. Hal ini memberikan potensi positif dan mengembangkan pikiran kita, yang selanjutnya memperbaiki tindakan kita.

Bagaimana dengan persembahan hewan kurban?

Sang Buddha sebagai Guru para Dewa dan manusia, tidak terlalu mengagung-agungkan kehidupan para Dewa, tapi juga tidak terlalu merendahkan kehidupan binatang. Sang Buddha hanya menempatkan pada proporsi yang sebenarnya saja. Memberikan komentar tentang persembahan kurban, Sang Buddha menyatakan: "Barang siapa mencari kebahagiaan bagi dirinya sendiri dengan menganiaya makhluk lain yang juga mendambakan kebahagiaan, tidak akan memperoleh kebahagiaan setelah kematian ".

Bagaimana dengan "doa kaul"?

"Tuhan/Dewa, berilah kami rezeki/makanan/anak. Kalau doa kami dikabulkan, kami akan mempersembahkan ayam panggang 10 ekor". Secara sadar atau tidak, doa itu bermakna; "Tuhan/Dewa, berilah kami rezeki/makanan/anak, kalau Tuhan/Dewa berikan, nanti saya beri ayam panggang. Tapi kalau Tuhan/Dewa tidak beri, saya juga tidak jadi memberi ayam panggang". Bila Tuhan/Dewa yang kita sembah mampu memberi kita apapun yang kita minta, apakah kita tidak salah kaprah dengan menjanjikan sesuatu kepadanya? Ibarat kita menjanjikan uang sepuluh ribu rupiah kepada Om Liem, bila Om Liem mau mengabulkan permintaan kita...

Bagaimana "kaul" secara Buddhis?

Berdana, berbuat baik dulu, baru lalu mengharap, "Semoga dengan kebaikan yang saya lakukan ini, saya bisa mendapatkan kebahagiaan/rezeki/makanan/anak". Jadi, tanam dulu benih jagung kita, baru kita bisa berharap memanen jagung. Kalau kita menanam -mendanakan- sebutir jagung, kelak kita akan mendapatkan hasil, pahalanya berbutir-butir. Kalau kita berharap panen dulu baru kelak menanam, berarti kita perlu banyak belajar dari pak tani.

Semoga tulisan ini bisa memperbaiki cara kita bersembahyang.



Oleh : Yan Saccakiriyaputta




Rabu, 11 November 2015

Kamma dan Nasib



Seringkali dalam perjalanan kehidupan kita bertanya-tanya........
Mengapa bisa terlahir di dalam keluarga ini? Bukan keluarga yg lain?
Mengapa seseorang lahir dalam kehidupan yg miskin atau kaya?

Mengapa bertemu dengan seseorang, berteman, berjodoh dan bahkan menikah?
Mengapa kondisi fisik seseorang sempurna atau bahkan ada yg cacat?
Mengapa ada yang hidup bahagia,sejahtera,namun ada juga yang mnderita,tertimpa musibah dan bencana?

"ADA SEBAB DAN ADA AKIBAT" Semuanya terjadi bukanlah kebetulan saja
Sesuai benih yg ditabur...demikianlah para penabur akan menuai benih daripadanya (Dhammapada)

Setiap perbuatan kita di kehidupan ini entah baik atau buruk...,diri kita sendirilah yg akan menerimanya kembali
Bila tidak dalam kehidupan kali ini mungkin di kehidupan yg akan datang

Selama kekuatan kamma masih ada, selalu akan terjadi tumimbal lahir. Makhluk – makhluk merupakan perwujudan nyata dari kekuatan yang tak terlihat ini. Kematian hanya merupakan akhir sementara dari fenomena yang tidak langgeng ini. Kehidupan organik telah berakhir, tetapi kekuatan kamma yang telah menggerakkannya sampai sekarang ini belum hilang. Karena kekuatan kamma tidak terganggu oleh kehancuran badan jasmani, maka datangnya saat pikiran kematian ( Cuti Citta ) sekarang ini mempersiapkan kesadaran baru dalam kelahiran berikutnya.


Seseorang yg telah mengetahui kebenaran ini tidak akan ada niat untuk menyakiti makhluk hidup disekitarnya.
Karena dia tahu bahwa segala perbuatan yg dilakukan olehnya akan kembali jug kepada dirinya sendiri...

Sesuai hukum kekekalan energi, energi hanyalah berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya, seperti itulah energi perbuatan kembali lagi pada bentuk lainnya dari suatu masa.

"KAMMASAKA"  Semua makhluk mewarisi karma nya sendiri...

"Bila ingin melihat kehidupan masa lalu sebelum kelahiran ini, lihatlah kehidupanmu saat ini...
Bila ingin mengetahui kehidupanmu di kehidupan yg akan datang, lihatlah apa yang telah dilakukan oleh diri mu pada kehidupan kali ini"


Janganlah berbuat jahat, sucikan hati dan pikiran, milikilah hati yang penuh kasih dan sayang pada semua makhluk ciptaan Tuhan ( baik pada sesama manusia, hewan yang di darat maupun diair, tumbuhan, semua makhluk yang tampak maupun yang tidak tampak) 

Hormatilah setiap makhluk dan alam ini sebagai wujud penghormatan kita pada Sang Maha Penciptanya.
dimana ada CINTA KASIH SAYANG disitu DIA hadir dan bersemayam dalam hati kita.


"Semoga semua makhluk berbahagia, terbebas dari penderitaan dan marabahaya
Semoga semua makhluk terbebas dari dendam dan bencana,

makhluk apa pun juga... baik yang terlihat maupun tidak terlihat,di seluruh penjuru alam semesta"

Note:
Apabila anda tidak sepaham, ambillah nilai kebaikannya saja jika ada nilai baik yg anda rasakan dalam renungan ini, apabila tidak ada maka abaikan saja


Svaha

Mengejar Golden Sunset di Waduk Gajah Mungkur

Golden Sunset di Waduk Gajah Mungkur
Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten WonogiriProvinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo
Mulai dibangun pada akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978.
 Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah SukoharjoKlatenKaranganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Untuk membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.





Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olah raga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.









my Lovely Boy