Selasa, 29 April 2014

Air Terjun Sedudo Nganjuk ; Sisi Lain Keindahan Lereng Gunung Wilis


Air Terjun Sedudo-Nganjuk

Air Terjun Sedudo adalah sebuah air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter dpl.
Air Terjun Sedudo terletak di Ngliman, kecamatan Sawahan. sekitar 30 km dari Nganjuk. Selain sebagai objek wisata, air terjun ini sering dijadikan tempat pelaksanaan Upacara Tradisional oleh masyarakat dan Pemerintah setempat. Hal ini semakin menambah daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. - See more at: http://masalah-gue.blogspot.com/2013/06/10-air-terjun-tertinggi-di-indonesia.html#sthash.N7unT5V1.dpufAir Terjun Sedudo berasal dari proses alam dengan sumber mata air yang berasal dari gunung Wilis (2.552 mdpl). Memiliki kecepatan luncur 41-15 debet/liter dan 10-15 kecepatan liter/detik.
Serta dengan ketinggian 105 m, menjadikan wisata air terjun ini menjadi 1 dari 10 air terjun tertinggi di Indonesia. Disamping itu, air terjun Sedudo juga telah meraih penghargaan sebagai Anugerah Wisata Jawa Timur tahun 2011 untuk kategori Obyek Wisata Alam.
Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses. Jika menggunakan kendaraan pribadi papan petunjuk arah sudah sangat jelas karena merupakan salah satu wisata andalan Kota Nganjuk.


Akses jalan atau transportasi  menuju Air Terjun Sedudo terbilang cukup bagus, lumayan berkelok-kelok namun tidak terlalu curam walaupun masih cukup sempit jika dua kendaraan roda empat bersinggungan, sepanjang jalan kita akan melihat indahnya bunga mawar merah yang dibudidayakan di kebun-kebun penduduk diselingi pohon cemara, areal persawahan dengan latar belakang Gunung Wilis, juga segarnya udara khas pegunungan dan harum bunga mawar.
Gerbang Masuk Kawasan Wisata Air Terjun Sedudo, cukup membayar karcis masuk sebesar Rp.5000,-/orang, murah khan?

 Sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Kediri akhirnya kami pun tiba. Setibanya di kawasan air terjun Sedudo rasanya sangat surprise, karena dari tempat kami memarkir kendaraan air terjun ini sudah terlihat sangat jelas dan dekat. Ini kali pertamanya saya berkunjung kesini, yess ..akhirnya kesampaian!
(sebenarnya niat saya sore-sore kesini mau sekalian olahraga *Glek* )
khan lumayan kalau ratusan anak tangga bisa membakar kalori gitu khan?
tetapi ada sedikit gangguan, tepat di puncak tangga sebelum turunan ada warung yang menjual gorengan (pisang ,tempe,tahu goreng dkk) masih fresh from wajan yang aromanya sangat menggoda dan bikin ngiler diantara dinginnya hawa pegunungan dan gemuruh air terjun.
 Dan tiba-tiba saja tanpa diperintah oleh otak, badan saya berbalik untuk membeli gorengan tersebut karena hidung saya lebih dominan *gubrak*
sirna sudah niatan awal edisi diet dan olahraga saya ditangan penjual gorengan ini *huft*
ya sudahlah.....pasrah saja menikmati krenyes-krenyesnya gorengan khas air terjun Sedudo yang lezat sambil menuruni anak tangga, toh...nanti juga kalorinya akan terpakai.
saya membayangkan akan menuruni dan kemudian menaiki ratusan anak tangga seperti lumrahnya air terjun yang sudah pernah saya kunjungi sebelumnya, ternyata bayangan saya langsung buyar hehehe...
 Ternyata.....hanya beberapa puluh anak tangga yang lumayan datar dan tibalah kita di lokasi air terjun eksotis dan mengagumkan ini, akhirnya niatan untuk olahraga sirna sudah ;p

Kabar gembira buat yang suka berwisata ke air terjun tapi enggan menapaki ratusan anak tangga yang bikin sesak napas, silahkan berkunjung ke Air terjun Sedudo, anak tangga lebar dan landai, asyik deh! (Tapi yang niatnya mau sekalian olahraga seperti saya, hanya bisa gigit jari..eh..sekalian gigit gorengan hehehe)


Ananda pun langsung berpose di dekat air terjun




 Event Budaya dan Pariwisata

Obyek wisata air terjun Sedudo, selain indah, juga memiliki kisah yang panjang. Di zaman Majapahit, air terjun ini dikabarkan sering digunakan untuk mencuci senjata milik raja dan patung dalam upacara Prana Prasthista. Bahkan, Mahapatih Gajah Mada konon menggunakan lokasi air terjun untuk menggembleng prajurit.

Pada zaman kerajaan Islam, Sedudo dikenal sebagai kawasan pertapaan Ki Ageng Ngaliman. penyebar agama Islam di wilayah Nganjuk.
 Karena itu, dalam perkembangannya, setiap bulan Sura selalu diadakan ritual mandi Sedudo atau siraman Sedudo yang diawali prosesi tarian oleh enam penari berambut panjang yang masih perawan alias dalam keadaan suci.
kemudian dilanjutkan dengan memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.Acara ritual  Jamasan Pusaka dan Gembyangan Waranggana, merupakan beragam ritual adat yang berlangsung di sekitar kawasan. Kearifan lokal ini berlangsung secara turun temurun dan menjadi atraksi wisata budaya yang tetap dilestarikan hingga kini.

Selain Air Terjun Sedudo, kawasan yang menyimpan situs Purbakala dari zaman Majapahit ini juga memiliki 9 air terjun lain di sekitar kawasan. Air terjun Singokromo, Air terjun Segunting, Air terjun Cagak, Air terjun Selawe, Air terjun Jeruk, Air terjun Selanjur, Air terjun Banyuiber, Air terjun Banyuapit, dan Air terjun Banyu Cemoro Kandang menjadi pelengkap wisata air terjun yang mengapit maskotnya.





Jernih dan bersihnya Air Terjun Sedudo


Terdapat fasilitas pendukung seperti Pendopo agung untuk acara kebudayaan atau sarasehan serta gazebo untuk bersantai, MCK, kamar ganti, Mushola dan warung-warung kecil yang menjual minuman/makanan dan aneka souvenir.
Tampak anak-anak yang sedang asyik mandi-mandi dan memanjat diantara tebing hingga ke balik air terjun *Adegan ini dilakukan oleh profesional,mohon jangan melakukannya sendiri tanpa bimbingan para ahli !!* hehehe :p



Masyarakat setempat mempercayai air terjun in memiliki kekuatan supra natural, dan kepercayaan yang berkembang sejak jaman Majapahit di masyarakat adalah  mandi di Grojogan Sedudo dapat membuat awet muda dan memperoleh berkah keselamatan.

Ada yang menggelitik pikiran saya, kenapa setiap air terjun diyakini memberikan berkah awet muda dan berkah keselamatan.
 Apakah air terjun ini mengandung formalin saudara-saudara? hahaha...kidding #Plak
kalau saya berpikirnya lain dan sederhana dengan sejenak menyingkirkan hal-hal yang berbau mistis
( bukan berarti hal mistis tidak ada loh ya...)
Air terjun pasti lokasinya di pegunungan iya khan?
iya donk..kalau dataran rendah itu pantai namanya :p 
 sumber airnya yang berada di ketinggian dengan vegetasi pepohonan yang masih rapat bahkan berusia ratusan tahun, bersinggungan dengan akar-akar berbagai macam tumbuhan yang menghasilkan rempah-rempah juga mineral bumi, kandungan air tanahnya diatas rata-rata dibandingkan air tanah kita yang hidup di area pemukiman padat penduduk.
Tentunya air terjun ini dihasilkan dan menjadi air dengan kemurnian dan kualitas terbaik yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh yang mendayagunakannya sebagai air minum dan sebagai antioksidan terbaik untuk kesehatan dan kehalusan kulit dengan segala kandungan nutrisi pendukungnya.
Selain itu oksigen dengan bio energy terbaik akan kita dapatkan disini karena masih jauh dari segala hiruk-pikuk polusi udara, jelas akan memberi efek relaksasi, ketenangan,kedamaian dalam hati dan lebih fokus dalam doa dan meditasi.
Saat tubuh dan pikiran bersih dan tenang, hati semakin mantap ...terasa semakin menyatu dengan kemurnian energy positif dari alam semesta. Dalam keheningan, kebeningan hati dan pikiran tidak adalagi penghalang pancaran doa ke alam semesta yang kita panjatkan dan sifat alam semesta adalah menangkap,merekam dan memancarkan vibrasi doa/energy yang kita pancarkan, yang pada akhirnya hasilnya akan kembali pada sang diri.
Sederhana bukan?
Oleh karena itu diberbagai tempat yang sakral, wingit atau alam bebas banyak diterapkan aturan tidak tertulis dilarang berkata-kata kasar/jorok, berpikiran kosong dan lain-lain bahkan dianjurkan untuk berkata yang baik,berperilaku sopan-santun, menghargai semua makhluk Tuhan.
Karena sesuai dengan Hukum Alam Semesta...Apa yang kita pikirkan,ucapkan dan perbuat itulah yang akan kembali berlipat-lipat kepada kita, entah itu pikiran,ucapan dan perbuatan baik atau buruknya.
Semakin sakral dan murni tempat tersebut, efeknya akan semakin besar.
 Setelah mengetahui rahasia alam semesta dan kekuatan pikiran, mungkin membuat kita lebih bijak dalam berpikir,berucap dan bertindak :)

Rasanya sayang juga kalau jauh-jauh tidak menikmati dingin dan segarnya air terjun Sedudo, Brrrrr.....:)



Langit lepas berwarna kebiruan diatas seolah-olah melukiskan air terjun Sedudo dijatuhkan dari langit dan jatuh merambat diantara tebing batu yang terjal, jika aku tengadahkan wajahku keatas...sesekali tampak aneka satwa burung terbang melintasi air terjun ini di ketinggian, seolah mereka tidak ingin ketinggalan menikmati berkah Tuhan atas air yang bersih dan melimpah ini, sungguh besar AnugerahMu untuk kami semua makhluk ciptaanmu Tuhanku , Terimakasih Tuhanku untuk semuanya, Terimakasih para Leluhur yang menjaga dan mewariskan alam yang masih lestari pada kami anak cucumu, semoga kami pun dapat mewariskan alam yang lestari pada anak cucu kami   :) Bukan alam rusak yang telah habis dieksplorasi dan ditinggalkan begitu saja menyisakan bencana bagi anak cucu dan makhluk hidup lainnya






Saya sengaja menyempatkan diri berkunjung ke Air Terjun Sedudo pada hari Senin karena terus terang saya ingin bebas menikmati alam tanpa hiruk pikuk pengunjung lain hehehe...dan lihatlah hanya kami yang terakhir berada di lokasi dan bermain air sepuasnya sampai senja tiba.
Serasa air terjun ini milik kami sendiri deh... petugas air terjun dan yang berjualan pun sudah pada pulang karena saya tiba disini sekitar pukul 16.00

suatu kemewahan bagiku menikmati air terjun ini bagaikan Private Waterfall :) . Pukul 17.00 kami pun bersiap-siap untuk meninggalkan air terjun Sedudo dan melanjutkan perjalanan kami menuju Candi Ngetos yang tanpa sengaja ketika perjalanan berangkat menuju air terjun Sedudo kami menemukan persimpangan jalan yang menunjukkan arah menuju situs candi tsb. 


Papan Penunjuk Arah menuju "Situs Condrogeni" yang terletak di pinggir jalan dan berjarak sekitar 1km arah jalan pulang dari air terjun Sedudo, mungkin lain kali saya akan berkunjung kesini, tapi melihat situasi dan kondisi disini sepertinya saya kesulitan memarkirkan mobil karena tidak ada tempat parkir kendaraan roda empat di dekat jalan masuk menuju situs. Menurut informasi untuk menjangkaunya harus berjalan kaki/trekking sejauh 3km, yo wislah gampang dipikir karo mlaku :D

Ternyata setelah melakukan perjalanan balik dan berniat sekaligus berkunjung ke Candi Ngetos belum bisa terealisasi hari itu juga sekaligus, disebabkan hari sudah terlanjur gelap, tentunya saya tidak akan bisa memotret keadaan candi disana. Oleh karena itu kunjungan menuju Candi Ngetos saya tunda dulu yaaa... Rahayu _/\_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar