Kamis, 26 Agustus 2021

Bagaimana Kita Menghadapi Ujian Kehidupan?

 


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai. Dia bertanya mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan. Dia tidak tahu bagaimana untuk menghadapinya. Dia nyaris menyerah kalah dalam kehidupan.Setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya yang bekerja sebagai tukang masak membawa anaknya itu ke dapur. Dia mengisi tiga buah panci dengan air dan mendidihkannya di atas kompor. Setelah air di dalam ketiga panci tersebut mendidih, dia memasukkan lobak merah ke dalam panci pertama, telur dalam panci kedua, dan serbuk kopi dalam panci terakhir. Dia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata.

Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar sambil memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh ayahnya. Setelah 20 menit, si ayah mematikan api. 
Dia menyisihkan lobak dan meletakkannya dalam mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya dalam mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lain.
 Lalu dia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, Nak?"
"Lobak, telur dan kopi", jawab si anak. Ayahnya meminta anaknya memakan lobak itu. 
Dia melakukannya dan mengakui bahwa lobak itu nikmat. Ayahnya meminta dia mengambil telur itu dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, dia dapati skopi dengebiji telur rebus yang matang. Terakhir, ayahnya meminta untuk minum kopi. Dia tersenyum ketika meminum kopi dengan keharuman aroma. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini,ayah?"

Si ayah, sambil tersenyum menerangkan bahawa ketiga bahan itu telah menghadapi kesulitan yang sama, direbus dalam air dengan api yang panas tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Lobak sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan mudah dimakan. Telur mudah pecah dengan isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Serbuk kopi pula mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi mengubah warna dan rasa air tersebut. "Kamu termasuk golongan yang mana? Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui. Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus kau menghadapinya ?

Apakah kamu seperti lobak, telur atau kopi?" tanya ayahnya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita adalah lobak yang kelihatan keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kita menyerah menjadi lembut dan kehilangan kekuatan. Atau, apakah kita adalah telur yang pada awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis? Namun setelah adanya kematian, patah hati, perpisahan atau apa saja cobaan dalam kehidupan akhirnya kita menjadi menjadi keras dan kaku.

Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kita menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku? Atau adakah kita serbuk kopi? Yang mampu mengubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, menjadi sarana mengubah dirinya mencapai kualitas yang lebih tinggi lagi. Jika kita seperti serbuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk atau memuncak, kita akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitar kita juga menjadi semakin baik.

Antara lobak, telur dan kopi, engkau yang mana?

Kamis, 05 Agustus 2021

Menikmati dan Memaknai Cakrawala Senja

 



Keindahan, kehangatan, kelembutan cahaya mentari kala senja selalu membuatku hatiku merasa hangat, tenang dan damai penuh cinta, begitu terhubung dan melebur menjadi satu kesatuan dengan Alam Semesta ðŸ¥°ðŸ’«


Tetapi Jangan lupakan…

Keindahan langit senja yang kita nikmati dihasilkan oleh sinar matahari yang menerobos berpadu dengan tumpukan awan sehingga menghasilkan pendaran gradasi warna di horison yang penuh keindahan  memukau pandangan dan memberi kehangatan juga kedamaian di hati kita.


Semakin banyak tumpukan awan maka pendaran cahaya yang dihasilkan  semakin dramatis dan luar biasa  mengagumkan ðŸ¥°

 

Begitu pula kehidupan kita sebagai manusia penuh warna-warni, terkadang harus berjuang melewati setiap tahap demi tahap tantangan dalam kehidupan,belajar memaknai setiap perjalanan, tumbuh berkembang tidak boleh dikalahkan oleh keadaan yang tidak selalu baik-baik saja merubahnya menjadi situasi dan kondisi yang terbaik, dengan kemampuan alami kita yaitu ADAPTASI dengan keadaan, 

sehingga di setiap kesukaran kita tidak hanya mendapatkan kesedihan dan keterpurukan saja tetapi kita mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar yaitu ILMU yang sangat berharga yang memfasilitasi pertumbuhan jiwa kita  

selalu ada dua sisi dalam setiap kejadian dalam kehidupan, 

terserah kita mau memilih yang mana, negatif atau positif?


Ingat.. bukan yang paling kuat yang jadi pemenang dalam kehidupan tetapi yang mampu merubah dirinya dan mampu beradaptasi dengan segala perubahan dalam hiduplah yang akan menjadi yang Terkuat dan Terbaik, 

Itulah waktu dimana mental dan jiwa kita ditempa oleh kawah chandradimuka  kehidupan dan Menghasilkan  manusia yang lebih kuat, lebih berkualitas dengan Jiwa yang  bercahaya indah seperti Langit Kala Senja. 

✨💙✨