Minggu, 21 Juli 2013

Candi Surowono-Sisa Kejayaan Majapahit di Daerah Kediri

Candi Surowono secara administratif terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur.
Menurut para ahli arkeologi candi ini merupakan Pendharmaan Bhre Wengker dari masa Majapahit.
Menurut Kitab Negarakertagama bahwa Bhre Wengker meninggal pada tahun 1388 M di dharmakan di Curabhana.
Candi ini diperkirakan didirikan tahun 1400 M karena Pendharmaan seorang Raja dilakukan setelah 12 tahun Raja itu meninggal setelah dilakukan upacara Srada


















Candi ini berdenah bujursangkar menghadap ke barat, berukuran 7,8 M x 7,8 M dan tinggi 4,72 M.
Bagian pondasinya terbuat dari bata sedalam 30 cm dari permukaan tanah.
Secara vertikal arsitekturnya terdiri dari bagian kaki dan tubuhnya terbuat dari batu andesit, sedangkan atapnya sudah runtuh.
Bentuk candi ini tambun berbeda dengan bentuk candi-candi periode Majapahit lainnya yang langsing/ramping.



Pada keempat sudut candi terdapat relief raksasa (gana) duduk jongkok tengan menyunggi keatas seakan-akan mendukung Prasawayapatha.
Dibagian kaki terdapat relief binatang dan cerita tantri, Relief tersebut berupa lembu dan buaya, burung dengan yuyu, singa dengan (petani) ular dengan binatang berkaki empat, gajah dengan badak, orang dengan kera, kijang dengan burung,serigala, naga, kura-kura, itik dan ikan.

Kemudian di masing-masing sisi terdapat tiga panil relief, sebuah panil besar diapit dua panil kecil.
Panil-panil besar dan kecil yang berada disudut barat daya berelief cerita Arjunawiwaha.
Penggambaran reliefnya Arjuna diikuti dua Punokawan menghadapi dua babi hutan yang terkena anak panah. Tangan kanan Arjuna menunjuk anak panah dan tangan kiri berada di pinggangnya.
Di depan babi berdiri Batara Siwa, tangan kanan di pinggangnya, tangan kiri memegang busur.

Panil kecil yang berada di sudut timur laut berelief verita Bubuksah. Penggambarannya ada dua orang, seorang kurus dan seorang gemuk duduk berhadapan.
Panil kecil di sudut tenggara berelief cerita Sri Tanjung.
Penggambarannya ada seorang wanita naik ikan (Sri Tanjung) seorang laki-laki duduk, pergelangan kaki kiri di letakkan di paha kanan ( Sidapaksa duduk di tepi sungai yang dilalui roh Sri Tanjung)

Pada bagian tubuh terdapat hiasan tonjolan-tonjolan bunga teratai (Padma)



Berdasarkan relief ceritanya, Candi Surowono merupakan Candi berlatar belakang Agama Hindu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar